me....

me....
semoga yang ada di blog ini dapat membantu ✿◠‿◠

Jumat, 11 November 2011

PENGUKURAN TINGGI AIR TANAH

I. PENDAHULUAN
Air sangat dibutuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-sel penyusun jaringan tanaman. Kehidupan tiap sel tergantung pada sifat cairan di sekelilingnya yaitu cairan extra sel (ces), dimana air adalah komponen utama pengisi sel. Dalam larutan sel terdapat ion-ion dan molekul-molekul yang diperlukan dalam melaksanakan fungsinya dalam proses difusi, osmosis, transpor aktif dan dalam reaksi biokimia seperti fotosintesis, transpirasi dan lain-lain.
Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh. Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara bersama gerakan air tersebut ke bawah. Pada tanah yang bertekstur halus, hal ini mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.
Air merupakan pembatas pertumbuhan tanaman karena jika jumlahnya terlalu banyak menimbulkan genangan dan menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika jumlahnya sedikit sering menimbulkan cekaman kekeringan. Oleh sebab itu kebijakan pengelolaan air harus dilakukan agar tak terjadi water logging dan pemanfaatan air dapat seefisien mungkin sesuai kebutuhan.
Sebagai bagian integral pembangunan pertanian secara utuh, kegiatan pengelolaan lahan dan air diarahkan untuk mendukung terwujudnya Departemen yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat pertanian melalui penyelenggaraan birokrasi yang bersih dalam mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air. maka kegiatan pengelolaan lahan dan air diarahkan untuk mendukung subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dalam mencapai sasaran produksi komoditas unggulan nasional. Prioritas Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air adalah tersedianya lahan dan air secara berkelanjutan untuk mendukung pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.

II. METODOLOGI

2.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum tentang pengelolaan air terhadap pertumbuhan tanaman jagung ini dilakukan pada tanggal 9 April 2011 samapai dengan 7 Mei 2011. Yang bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.

2.2 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat – alat yang dgunakan dalam praktikum ini adalah Penggaris, timbangan analitik, ember, spidol, alat tulis, dan pot dari gelas aqua. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu tanah liat, tanah berpasir, tanah gambut, dan air.

2.3 CARA KERJA

Adapun langkah – langkah kerja yang dilakukan dalam praktkum ini adalah sebagai berikut :

 Mengambil masing-masing sampel tanah sebanyak 2 gelas aqua
 Kemudian masing-masing sampel tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik
 Masing-masing sampel tanah dalam gelas aqua tersebut diambil dan ditimbang serta dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 1050C
 Memberi label menggunakan spidol pada masing-masing gelas sampel dengan perlakuan disiram dan ditanami biji (SB), tidak disiram dan ditanami biji (TSB), disiram (S), dan tidak disiram (TS)
 Kemudian menanam biji tanaman jagung pada gelas sampel dengan perlakuan disiram dan ditanami biji (SB) serta tidak disiram ditanami biji (TSB)
 Kemudian mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung pada gelas sampel tersebut setiap 1 minggu sekali
 Setelah pengamatan selesai tanah yang ada didalam masing-masing gelas sampel tersebut kembali dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 1050C
 Menyiram tanaman yang ada didalam gelas sampel sesuai dengan perlakuannya setiap dua hari.

III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1. HASIL PENGAMATAN

3.1.1 HASIL PENGAMATAN BERAT TANAH SEBELUM DIOVEN DAN SESUDAH DIOVEN
DATA BERAT TANAH BASAH DAN CAWAN AWAL SEBELUM DIOVEN
TANGGAL 10 APRIL 2011
NAMA KELOMPOK JENIS PERLAKUAN BERAT TANAH DAN CAWAN (gram) BERAT CAWAN (gram) BERAT TANAH (gram) JENIS TANAH
I S 17,92 11,34 6.58 Tanah gambut

TS 19,96 11,12 8.84
II S 21,17 11,4 9.77
TS 18,99 11,89 7.1
III S 20,65 11,32 9.33
TS 19,77 12,46 7.31
IV S 9,90 5,25 4.65 Tanah berpasir
TS 9,54 5,89 3.65
V S 11,81 5,41 6.4
TS 10,27 5,02 5.25
VI S 12,15 5,66 6.49
TS 9,96 5,28 4.68
VII S 21,18 10,24 10.94 Tanah liat
TS 18,99 10,65 8.34
VIII S 23,71 11,01 12.7
TS 23,03 11,07 11.96
IX S 25,34 11,14 14.2
TS 18,24 11,86 6.38

Keterangan : S = pot disiram
TS = pot tidak siram



DATA BERAT CAWAN DAN TANAH SETELAH DI OVEN
(SUHU 105°C SELAMA 1 X 24 JAM)
TANGGAL 11 APRIL 2011
NAMA KELOMPOK JENIS PERLAKUAN BERAT TANAH DAN CAWAN (gram) BERAT CAWAN (gram) BERAT TANAH (gram) JENIS TANAH
I S 14,12 11,34 2.78 Tanah gambut

TS 16,08 11,12 4.96
II S 14,18 11,4 2.78
TS 14,41 11,89 2.52
III S 14,60 11,32 3.28
TS 15,56 12,46 3.1
IV S 9,22 5,25 3.97 Tanah berpasir
TS 9,37 5,89 3.48
V S 10,36 5,41 4.95
TS 10,16 5,02 5.14
VI S 10,01 5,66 4.35
TS 9,16 5,28 3.88
VII S 14,66 10,24 4.42 Tanah liat
TS 15,58 10,65 4.93
VIII S 18,21 11,01 7.2
TS 19,26 11,07 8.19
IX S 19,78 11,14 8.64
TS 16,13 11,86 4.27

Keterangan : S = pot disiram
TS = pot tidak siram





DATA BERAT CAWAN DAN TANAH AWAL SEBELUM DIOVEN
TANGGAL 07 MEI 2011
NAMA KELOMPOK JENIS PERLAKUAN BERAT TANAH DAN CAWAN (gram) BERAT CAWAN (gram) BERAT TANAH (gram) JENIS TANAH
I S 16.34 11,34 5 Tanah gambut

TS 16.12 11,12 5
II S 14.4 11,4 3
TS 17.39 11,89 5.5
III S 16.82 11,32 5.5
TS 17.96 12,46 5.5
IV S 8.52 5,25 3 Tanah berpasir
TS 8.89 5,89 3
V S 8.41 5,41 3
TS 8.02 5,02 3
VI S 8.66 5,66 3
TS 8.28 5,28 3
VII S 15.24 10,24 5 Tanah liat
TS 15.65 10,65 5
VIII S 16.01 11,01 5
TS 16.07 11,07 5
IX S 16.14 11,14 5
TS 16.86 11,86 5

Keterangan : S = pot disiram
TS = pot tidak siram






DATA BERAT CAWAN DAN TANAH SETELAH DI OVEN
(suhu 105°C selama 1 x 24 jam)
TANGGAL 08 MEI 2011
NAMA KELOMPOK JENIS PERLAKUAN BERAT TANAH DAN CAWAN (gram) BERAT CAWAN (gram) BERAT TANAH (gram) JENIS TANAH
I S 14,99 11,34 3.65 Tanah gambut

TS 15.89 11,12 4.77
II S 17.25 11,4 5.85
TS 16.83 11,89 4.94
III S 14,94 11,32 3.62
TS 16.89 12,46 4.43
IV S 8.07 5,25 2.82 Tanah berpasir
TS 8.92 5,89 3.03
V S 8.22 5,41 2.81
TS 9.02 5,02 4
VI S 8.43 5,66 2.77
TS 8.28 5,28 3
VII S 14.54 10,24 4.3 Tanah liat
TS 14.83 10,65 4.18
VIII S 14.89 11,01 3.88
TS 15.60 11,07 4.53
IX S 15.35 11,14 4.21
TS 16,77 11,86 4.91

Keterangan : S = pot disiram
TS = pot tidak siram





3.1.2 HASIL PENGAMATAN KADAR AIR TANAH DALAM POT
DATA AWAL BERAT TANAMAN DENGAN PERLAKUAN DISIRAM DAN DITANAMI BIJI JAGUNG (Tanggal 9 April 2011)
NO NAMA KELOMPOK PERLAKUAN JENIS TANAH BERAT TANAH AWAL (gram)
1 I Disiram dan ditanami biji Tanah Gambut 206
2 II Disiram dan ditanami biji 199
3 III Disiram dan ditanami biji 204
4 IV Disiram dan ditanami biji Tanah Berpasir 272
5 V Disiram dan ditanami biji 373
6 VI Disiram dan ditanami biji 271
7 VII Disiram dan ditanami biji Tanah Liat 259
8 VIII Disiram dan ditanami biji 254
9 IX Disiram dan ditanami biji 247




DATA HASIL PENGAMATAN KADAR AIR TANAH DALAM POT SETIAP DUA HARI
NO HARI, TANGGAL PENGAMATAN KELOMPOK JENIS PERLAKUAN BERAT TANAH DALAM POT (gram) JENIS TANAH

1 Minggu, 10 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 206 Tanah gambut
II 199
III 204
IV 272 Tanah berpasir
V 373
VI 271
VII 259 Tanah liat
VIII 254
IX 247
2 Selasa, 12 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 183 Tanah gambut
II 175
III 186
IV 261 Tanah berpasir
V 328
VI 253
VII 258 Tanah liat
VIII 241
IX 220
3 Kamis, 14 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 180 Tanah gambut
II 173
III 184
IV 262 Tanah berpasir
V 329
VI 250
VII 256 Tanah liat
VIII 240
IX 218
4 Sabtu, 16 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 171 Tanah gambut
II 165
III 176
IV 267 Tanah berpasir
V 319
VI 263
VII 234 Tanah liat
VIII 223
IX 223
5 Senin, 18 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 173 Tanah gambut
II 167
III 175
IV 266 Tanah berpasir
V 325
VI 262
VII 235 Tanah liat
VIII 240
IX 228
6 Rabu, 20 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 175 Tanah gambut
II 170
III 178
IV 263 Tanah berpasir
V 332
VI 265
VII 236 Tanah liat
VIII 242
IX 238
7 Jum’at, 22 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 165 Tanah gambut
II 147
III 159
IV 268 Tanah berpasir
V 327
VI 245
VII 216 Tanah liat
VIII 209
IX 214
8 Minggu, 24 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 188 Tanah gambut
II 178
III 191
IV 263 Tanah berpasir
V 333
VI 261
VII 240 Tanah liat
VIII 241
IX 235
9 Selasa, 26 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 186 Tanah gambut
II 181
III 190
IV 268 Tanah berpasir
V 342
VI 261
VII 242 Tanah liat
VIII 246
IX 221
10 Kamis, 28 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 185 Tanah gambut
II 176
III 188
IV 261 Tanah berpasir
V 336
VI 262
VII 238 Tanah liat
VIII 241
IX 228
11 Sabtu, 30 April 2011 I Disiram dan ditanami biji 183 Tanah gambut
II 174
III 184
IV 263 Tanah berpasir
V 325
VI 262
VII 238 Tanah liat
VIII 242
IX 230
12 Senin, 2 Mei 2011 I Disiram dan ditanami biji 184 Tanah gambut
II 172
III 189
IV 264 Tanah berpasir
V 327
VI 261
VII 254 Tanah liat
VIII 245
IX 232
13 Rabu, 4 Mei 2011 I Disiram dan ditanami biji 177 Tanah gambut
II 169
III 182
IV 260 Tanah berpasir
V 323
VI 252
VII 252 Tanah liat
VIII 243
IX 220
14 Jum’at, 6 Mei 2011 I Disiram dan ditanami biji 178 Tanah gambut
II 167
III 180
IV 258 Tanah berpasir
V 324
VI 249
VII 257 Tanah liat
VIII 241
IX 212
15 Minggu, 7 Mei 2011 I Disiram dan ditanami biji 177 Tanah gambut
II 169
III 180
IV 261 Tanah berpasir
V 327
VI 248
VII 252 Tanah liat
VIII 238
IX 210


DATA HASIL PENGAMATAN PERTUMBUHAN TANAMAN DALAM POT
( Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Tanaman ) setiap satu minggu
No Kelompok 11 April 2011 16 april 20111 23 Aprl 2011 30 April 2011 07 Mei 2011
Tinggi Tanaman Banyak Daun Tinggi Tanaman Banyak Daun Tinggi Tanaman Banyak Daun Tinggi Tanaman Banyak Daun Tinggi Tanaman Banyak daun
1 I 0 0 10 cm 2 24 cm 3 30 cm 4 31 cm 5
2 II 0 0 5 cm 2 10 cm 3 16 cm 4 20 cm 5
3 III 0 0 0 0 8.2 cm 2 24 cm 3 30.4 cm 4
4 IV 0 0 9 cm 3 13 cm 3 20 cm 3 24 cm 4
5 V 0 0 8 cm 2 16 cm 3 17.8 cm 3 18 cm 4
6 VI 0 0 2.5 cm 2 3.8 cm 2 5.7 cm 3 6.8 cm 4
7 VII Benih tidak tumbuh
8 VII Benih tidak tumbuh
9 X Benih tidak tumbuh


3.2 PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa jumlah kadar air yang hilang setelah dioven adalah sekitar 4 – 5 ml pada tanah gambut, dan pada tanah berpasir kehilangan atau penurunan kadar airnya setelah dioven adalah sekitar 1 – 2 ml, sedangkan pada tanah liat kehilangan atau penurunan kadar airnya setelah dioven adalah sekitar 5 – 6 ml. Sehingga tingkat kehilangan atau penurunan kadar air terbesar setelah dioven adalah pada tanah liat. Hal ini disebabkan karena partikel – partikel tanah liat mengikat banyak air.
Pada pengamatan pengelolaan air terhadap pertumbuhan tanaman pada usia 7 hari (1 minggu) tidak ada tanaman yang tumbuh atau berkecambah. Sedangkan pada masa tanam 14 hari (2 mingu) tanaman yang tumbuh adalah pada gelas sampel I dengan tinggi tanaman 10 cm dan jumlah daun dua helai, gelas sampel II dengan tinggi 5 cm dan daun sebanyak dua helai, gelas sampel IV dengan tinggi 9 cmdan daun sebanyak 3 helai, gelas sampel V dengan tinggi 8 cm dan daun sebanyak dua helai cm serta gelas sampel 6 dengan tinggi 2,5 cm dan daun sebanyak 2 helai.
Kemudian pada masa tanam 2 minggu (14 hari) tanaman yang tumbuh adalah pada gelas sampel I dengan tinggi 24 cm dan jumlah daun 3 helai, gelas sampel II dengan tinggi 10 cm dan jumlah daun 3 helai, gelas sampel III dengan tinggi 8,2 cm dan jumlah daun 2 helai, sampel IV dengan tinggi 13 cm dan daun sebanyak 3 helai, gelas sampel V, dengan tinggi 16 cm dan banyak daun 3 helai serta gelas sampael VI dengan tinggi 3,8 cm dan daun sebanyak 2 helai.
Kemudian pada masa tanam 3 minggu (21 hari) tanaman yang tumbuh adalah pada gelas sampel I dengan tinggi 30 cm dan jumlah daun 4 helai, gelas sampel II dengan tinggi 16 cm dan jumlah daun 4 helai, gelas sampel III dengan tinggi 24 cm dan jumlah daun 3 helai, sampel IV dengan tinggi 20 cm dan daun sebanyak 3 helai, gelas sampel V, dengan tinggi 17,8 cm dan banyak daun 3 helai serta gelas sampael VI dengan tinggi 5,7 cm dan daun sebanyak 3 helai.
Kemudian pada masa tanam 4 minggu (28 hari) tanaman yang tumbuh adalah pada gelas sampel I dengan tinggi 31 cm dan jumlah daun 5 helai, gelas sampel II dengan tinggi 20 cm dan jumlah daun 5 helai, gelas sampel III dengan tinggi 30,4 cm dan jumlah daun 4 helai, sampel IV dengan tinggi 24 cm dan daun sebanyak 4 helai, gelas sampel V, dengan tinggi 18 cm dan banyak daun 4 helai serta gelas sampael VI dengan tinggi 6,8 cm dan daun sebanyak 4 helai.
Hal ini disebabkan karena pada gelas sampel I, II, III, IV, V dan VI kadar air yang diperlukan tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya tersedia dan dalam kondisi kelembaban yang efektif untuk menunjang proses pertumbuhan biji tanaman jagung tersebut. Sedangkan pada gelas sampel VII, VIII, dan IX tdak ada biji tanaman jagung yang tumbuh hal ini dikarenakan banyaknya genangan air yang sulit terevaporasi dari gelas sampel yang berisi tanah liat tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan biji tanaman jagung menjadi sulit untuk tumbuh karena kondisi yang tergenang tersebut menyebabkan sel – sel biji tanaman tidak dapat tumbuh sehingga lama – kelamaan biji tanaman tersebut menjadi mati.
Adapun besarnya tingkat kehilangan kadar air pada tanah gambut selama 48 jam (2 hari) adalah rata – rata sebesar 30 ml. Pada tanah berpasir besarnya tingkat kehilangan kadar airnya selama 2 hari adalah rata – rata sebesar 22 ml. Dan pada tanah liat besarnya kadar air yang hilang selama 2 hari adalah rata – rata sebesar 11 ml, hal inilah yang menyebabkan tanah liat yang berada pada gelas sampel VII, VIII, dan IX tidak dapat tumbuh. Selain itu tekstur tanah tanah liat yang sangat halus dan pori – porinya yang berukuran sangat kecil yang menyebabkan air sulit meresap masuk kedalam tanah liat tersebut.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik adalah pada gelas sampel I, II, III yang berisi tanah gambut serta gelas sampel IV, V, dan VI yang berisi tanah berpasir. Sedangkan pada gelas sampel VII, VIII, dan IX yang berisi tanah liat tanaman tidak dapat tumbuh.

Kehilangan kadar air yang terbesar adalah pada tanah gambut yatu sebesar 30 ml/2 hari, dan pada tanah berpasir kehilangan kadar airnya lebih kecil jika dibandingkan dengan tanah gambut yaitu sebesar 22 ml/2 hari. Sedangkan pada tanah liat kadar airnya yang hilang sangat sedikit yaitu rata – rata sebesar 11 ml/2 hari.

DAFTAR PUSTAKA

C. Asdak.1995. Pengelolaan Air Irigasi. Rajawali. Bandung

Foth, M. 1994. Agrohidrology. Kanisius. Yogyakarta

Hardjowigeno. 1987. Pengelolaan Air. Kanisius. Yogyakarta

Hakim, dkk,. 1986. Agrohidrologi. Pradnya Paramita. Jakarta

Syarief ,M. 1986. Hidrologi Untuk Pengairan. Rajawali. Bandung.

http://www.membuatblog.web.id/2010/02/hidrologi-tanah.html

http://www.lablink.or.id/Hidro/air-permukaan.htm

http://acehpedia.org/Air_Tanah

http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air

http://syadiashare.com/jenis-jenis-air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar